Polisi Brasil menyita 60 senapan serbu yang disembunyikan dalam sebuah pemanas kolam renang yang dikirim via pesawat yang terbang ke Bandara Internasional Rio de Janeiro Galeao. Pesawat datang dari Miami Amerika Serikat pada hari Kamis 1 Juni 2017.
Kargo tersebut termasuk 45 senapan AK-47, 14 AR15 dan satu senapan G3. Semua senjata kelas tinggi dengan kaliber militer.

Sebuah operasi gabungan oleh polisi Brasil dan sebuah unit yang mengkhususkan diri dalam senjata api menemukan senjata tersebut dengan sinar X yang menyinari pemanas kolam di bandara Rio.
Menurut surat kabar Brasil Estadao polisi menangkap empat orang, satu dilaporkan menjadi agen bea cukai. Sehubungan dengan tangkapan tersebut juga sedang menyelidiki eksportir di Miami. Nilai senjata tersebut diperkirakan mencapai US$ 4,2 juta.
Penangkapan tersebut merupakan hasil operasi dua tahun yang dimulai pada tahun 2015 ketika seorang perwira polisi militer dibunuh di São Gonçalo, di wilayah metropolitan Rio. Pistol yang digunakan untuk membunuh petugas tersebut ditangkap dan dilacak terkait dengan sindikat perdagangan senjata khusus.

Berbicara pada sebuah konferensi pers, Sekretaris Keamanan Rio Roberto Sá mengkritik undang-undang yang menurutnya tidak memadai dalam menangani penyelundupan senjata.
“Sementara perdagangan narkoba dianggap sebagai kejahatan yang kejam, perdagangan senjata terus dihukum dengan hukuman minimum [empat sampai delapan tahun],” kata Sá.
“Situasi seperti itu membuat saya merasa seperti sedang mengeringkan es [membuang-buang waktuku],” tambahnya.

Pasukan keamanan Brasil berjuang untuk mencegah senjata otomatis jatuh ke tangan gerombolan narkoba dan kelompok milisi yang mengendalikan banyak daerah kumuh, yang dikenal sebagai favelas, di kota-kota besar di Brazil.