Yaman Makin Rumit, Houhti Bentuk Pemerintahan Baru
Reuters/Sputnik

Yaman Makin Rumit, Houhti Bentuk Pemerintahan Baru

Kelompok Houthi Yaman dan sekutu-sekutu politiknya pada Senin membentuk pemerintahan baru.  Langkah tersebut merupakan pukulan bagi upaya-upaya yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa dalam mengakhiri perang hampir selama 20 bulan di negara itu.

Menurut laporan kantor berita negara, Sabapara diplomat menyatakan harapan bahwa kelompok yang menguasai ibu kota negara Yaman, Sanaa, tersebut menunda pembentukan kabinet.

Sebaliknya, Houthi diharapkan membentuk suatu pemerintahan kesatuan bersama pihak-pihak lawan mereka di Yaman, yang terpaksa mengasingkan diri ke Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan pada bahwa kelompok Houthi Yaman dan koalisi pimpinan Saudi yang melawannya menyepakati sebuah gencatan senjata mulai Kamis 17 November 2016. Gencatana 48 jam itu telah dilakukan dan tidak membawa banyak hasil.

Tetapi pernyataan itu terjadi saat Washington berusaha mengakhiri perang sebelum Presiden Barack Obama turun dari jabatannya.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional segera menolak langkah itu, mengeluhkan bahwa mereka dilangkahi. Namun mereka kemungkinan tidak memiliki banyak pilihan jika Arab Saudi, yang mendukung Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi secara militer dan finansial itu mendukung langkah tersebut.

Sebagaimana dilaporkan Reuters Rabu 16 November 2016, lebih dari 10.000 orang telah tewas dan lebih dari tiga juta orang lainnya melarikan diri dalam 20 bulan terakhir, dalam sebuah perang yang dibayangi oleh konflik Suriah namun menyebabkan sebuah bencana kemanusiaan.

Baca juga:

Siapa Sebenarnya Houthi Yaman?