Rusia Paksa Turki Ubah Daftar Belanja Senjata
Patriot

Rusia Paksa Turki Ubah Daftar Belanja Senjata

Merasa terancam Rusia, Turki terpaksa mengubah dengan cepat daftar belanja senjata jangka pendek mereka.

 

“Ini adalah situasi yang baru dan harus segera diatasi,” kata seorang pejabat keamanan tingkat tinggi.

NATO juga menganggap hal itu wajar. “Ini benar-benar bisa dimengerti bahwa Turki merasa terancam. NATO akan berdiri dengan sekutu melawan setiap agresi potensial dari sumber manapun. Tapi sekutu kami Turki  juga bebas untuk bertindak sendiri untuk membeli sistem apapun untuk melawan ancaman apapun, “kata salah satu duta NATO di Ankara sebagaimana dikutip Defense News Senin 15 Februari 2016.

Hubungan Ankara dan Moskow memanas setelah pesawat Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh F-16 Turki pada 24 November 2015 lalu. Rusia menanggapi dengan mengirimkan senjata tambahan ke Suriah termasui sistem pertahanan udara S-400 dan jet tempur Su-35S. Keduanya adalah senjata paling canggih di gudang senjata Rusia.

Namun memanasnya hubungaj kedua negara sebenarnya sebagai konsekuensi dari perbedaan sikap atas rezim Suriah. Turki mendukung pemberontak anti Assad, sebaliknya Rusia berjuang membela Assad.

Seorang pejabat senior pengadaan Turki  mengatakan  rencana akuisisi baru termasuk stand-off jammers; rencana potensial untuk membeli dua lagi [selain empat sudah disampaikan] pesawat udara peringatan dini dan kontrol ; sistem pertahanan udara jarak menengah dan jauh,  sistem berbasis intelijen yang dirancang untuk keamanan perbatasan termasuk satelit Gokturk 3 dan Gokturk 4 ; radar; drone tempur, balon radar dan misiu cerdas.

Seorang analis pertahanan yang berbasis di London mengatakan: “Beberapa item mungkin tidak datang ke dalam persediaan Turki secepat yang diharapkan untuk melawan ancaman  jangka pendek , Rusia beberapa mungkin tidak pernah terwujud dan beberapa mungkin tidak terlalu berguna dalam hal terjadi perang.  tapi itu wajar jika Turki terburu-buru membeli. “