Data Rahasia Bomber Baru Bocor, USAF Bingung

Data Rahasia Bomber Baru Bocor, USAF Bingung

bomber

Angkatan Udara AS kebingungan kenapa data rahasia tentang kompetisi untuk pengadaan bomber masa depan bisa bocor dan menjadi sebuah laporan yang diterbitkan oleh majalah Forbes.

Seperti diketahui Boeing Co dan Lockheed Martin Corp bulan ini mengajukan protes resmi terhadap pemberian kontrak Angkatan Udara kepada Northrop Grumman Corp untuk mengembangkan Long Strike Bomber dengan kontrak senilai US$80 miliar.

Loren Thompson, chief operating officer dari lembaga think tank Lexington Institute, menerbitkan kolom di situs Forbes sehari setelah protes diajukan. Laporan itu menyebutkan secara rinci biaya untuk mengembangkan pesawat itu mencapai US$21,4 miliar atau sekitar dua kali lebih besar dibandingkan yang ditawarkan tim pesaing.

Setidaknya tiga sumber militer menyebutkan data detil yang ada dalam kolom menimbulkan kekhawatiran mengingat program bomber yang sangat rahasia. Hal ini yang menjadikan Angkatan Udara meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu bagaimana data rahasia itu bisa keluar.

Thompson menyadari bahwa laporannya telah menyebabkan kekhawatiran. Tetap dia tidak tahu jika ada penyelidikan yang telah dilakukan. Sementara Angkatan Udara menolak berkomentar tentang hal tersebut. “Angkatan Udara tidak mengomentari apakah artikel di media itu berisi informasi rahasia atau tidak,” kata Mayor Robert Leese, seorang juru bicara Angkatan Udara. Sementara Boeing dan Northrop juga tidak mau berkomentar.

Kepala akuisisi US Air Force William LaPlante pun menolak untuk mengkonfirmasi termasuk kebenaran program yang ditawarkan Boeing dan Norhtrop dua kali lebih mahal.