AS dan Rusia di Suriah: Harapan atau Kehancuran?

AS dan Rusia di Suriah: Harapan atau Kehancuran?

f-22Seperti dikabarkan Washington dan Moskow sedang membangun upaya bersama untuk membentuk apa yang disebut deconflict operasi militer taktis mereka di Suriah setelah Rusia resmi melakukan gempuran ke negara tersebut. Ini tentu sebuah kabar  baik agar dua kekuatan nuklir dunia ini secara tidak sengaja, atau bahkan sengaja, saling menembak di beberapa arena pertempuran.

Presiden Putin menyatakan bahwa tujuannya di Suriah adalah untuk melawan ISIS. Meskipun terlihat bahwa misi pemboman awal lebih ditujukan untuk memperkuat posisi Assad di hadapan para pemberontak non ISIS. Hal ini terlihat dari target yang diserang adalah kelompok-kelompok anti Assad yang sebagian sudah dilatih dan dipersenjatai Amerika. Putin ingin melindungi proxy-nya sendiri, mempertahankan akses Rusia ke fasilitas angkatan laut di sepanjang pantai Mediterania di Tartus, dan kemungkinan besar mempermalukan Amerika Serikat dengan menunjukkan kemampuan jangkauan global Rusia.

Tetapi tidak diragukan langkah Rusia ini mengkhawatirkan Amerika yang melihat Assad sebagai bagian dari masalah yang harus disingkirkan. Amerika meyakini Assad telah membunuh sekitar seperempat juta orang dalam perang yang berlangsung empat tahun terakhir dan menyebabkan ribuaan pengsungsi eksodus menuju Eropa.

Tetapi Putin menyatakan apa yang terjadi di Suriah termasuk korban dan pengungsi tidk lepas dari kenaifan Amerika sendiri.

Namun sinisme Putin tentang perang ini mungkin tidak menghalangi kerjasama AS-Rusia di jalur operasi. Ini lebih  baik dibandingkan jenis model yang terjdi di Bosnia. Setidaknya tujuan Rusia dan Amerika dalam beberapa hal dapat didamaikan atau dalam istilah yang digunakan adalah deconflicted.

Dalam hal kepentingan, Amerika ingin mengalahkan ISIS dan akhirnya menggeser Assad. Sementara Putin harus menghancurkan ISIS sebelum cabang-cabangnya merangsek masuk Moskow. Di luar itu, ia juga ingin menunjukkan kekuatan Rusia dan pengaruhnya di panggung Timur Tengah dengan cara yang meningkatkan prestise nasional. Ada perbedaan tujuan tetapi pada prinsipnya sama, yakni melawan ISIS.

Next: Pertarungan egoisme