Prototip ketujuh atau terbaru dari jet tempur generasi kelima China J-20 diperkirakan saat ini sudah mulai masuk tahap uji. Menurut menurut laporan yang belum dikonfirmasi di internet yang dikutip oleh Duowei News, outlet dioperasikan oleh China di luar negeri, pada 12 September 2015, prototip yang dikenal sebagai 2016 ini melakukan tes taxi sebelum melakukan penerbangan perdana.
Jika tes ini berhasil dilakukan oleh Chengdu Aircraft Industry Group tahun ini, maka J-20 dalam jumlah kecil bisa masuk ke unit produksitahun depan untuk kemudian diserahkan ke Angkatan Udara. Sumber menyebutkan sensor dan kemampuan perang elektronik J-20 disebut setingkat dengan Lockheed Martin F-35.
Butuh delapan tahun bagi Amerika Serikat untuk menempatkan F-22 Raptor dalam produksi dan kemudian masuk layanan. Sementara sejauh ini China telah menempuh program ini dalam lima tahun dan telah menyelesaikan uji enam prototip dan menyelesaikan prototip ketujuh. Hal in menunjukkan China cukup cepat dalam upayanya membangun jet tempur siluman. Laporan Pentagon memperkirakan pesawat in akan bisa masuk layanan pada 2018 dan Angkatan Udara China bisa memiliki skuadron pertama dengan 24 pesawat pada 2020.
Salah satu kendala terbesar yang masih dihadapi China adalah belum bisanya membangun mesin pesawat yang kuat untuk diandalkan jet tempur siluman ini. Selama in mesin AL-31F Rusia telah digunakan untuk penerbangan uji prototipe dengan rencana ke depan mesinnya akan diganti dengan WS-15 yang dibangun di dalam negeri sebelum pesawat masuk layanan.