F-35 dapat melihat secara jelas tetapi tidak bisa melihat semua yang target besar ke udara. Setidaknya jika dibandingkan dengan jet tempur buatan China dan Rusia.
Hal yang penting adalah membandingkan radar F-35 dengan para pesaingnya. Radar Rusia terbaru, seperti yang ada di Sukhoi Su-35, setidaknya seimbang dengan JSF APG-81, menurut data yang dikumpulkan oleh Carlo Kopp Air Power Australia.
Sementara rincian spesifik tetap rahasia, Kopp memperkirakan APG-81 dapat mendeteksi pesawat dengan radar cross-section dari tiga meter-persegi, semisal MiG-29 dari 100 mil jauhnya. Â Sementara pembuat radar Rusia Tikhomirov mengklaim Su-35 dengan radar Irbis-E bisa melihat target ukuran yang sama lebih dari dua kali lipatnya.
Tapi mungkin kisaran radar tidak relevan. Dalam pertempuran udara antara jet siluman- dengan masing-masing pihak berusaha untuk tetap tidak terdeteksi selama mungkin – kemungkinan pilot tidak ingin mengaktifkan radar mereka sama sekali agar tidak terdeteksi.
Sebaliknya, pesawat modern di perang berteknologi tinggi mungkin akan mengandalkan sensor “pasif” inframerah untuk menemukan lawan. F-35, Su-35, Rusia T-50 dan J-20 China semua memiliki sensor IR untuk mencari panas.
Dan dalam situasi ini maka panas pesawat menjadi menentukan. Semakin panas semakin mudah terlacak. Ingat, F-35 memiliki satu mesin besar dan sangat panas. Benar, Lockheed merancang tangki bahan bakar JSF untuk membantu mengurangi panas. Tapi lihatlah nozzle mesin F-35 itu. Pesawat yang sangat tersembunyi seperti bomber B-2 dan F-22 membanggakan nozel mesin datar yang tersebar bulu knalpot mereka untuk memangkas pencarian infra merah.
Bahkan dengan radar off, F-35 bisa berjuang untuk bersembunyi dari pesawat musuh. Pertimbangkan semua panjang gelombang, radar band rendah yang sedang dibangun Rusia, Cina dan Iran.
“Anda tidak bisa stealthify melawan radar gelombang panjang,” kata Pierre Sprey, seorang insinyur berpengalaman yang bekerja di F-16 dan A-10.
Array raksasa dapat mendeteksi benda-benda kecil di jarak yang jauh. Teheran menegaskan radar Ghadir bisa melihat jet lebih dari 300 mil jauhnya. Rosoboronexport Rusia mengklaim Rezonans-NE dapat mendeteksi pesawat siluman hampir 750 mil jauh. Meski pilot tidak bisa menemukan F-35, maka pemandu di darat akan dengan mudah memandunya untuk mendekat ke Lighting II dan membuka pertempuran jarak dekat. (Bersambung)