Rencana Produksi Tu-160 Dinilai Tidak Layak
Tu-160

Rencana Produksi Tu-160 Dinilai Tidak Layak

tu-160 9

Tupolev Tu-160 terbang pertama kali pada tahun 1981. Hanya 16 contoh yang diproduksi oleh Uni Soviet, namun Moskow berencana untuk me-restart telepon dan membangun lain 50. Sumber: Tupolev

Keputusan rusia baru -baru ini mengenai rencana untuk memulai kembali produksi pembom strategis Tupolev Tu-160 dinilai dengan skeptis oleh sejumlah ahli. Dua alasan yang paling sering dikutip untuk hal ini adalah bahwa industri Rusia kekurangan jumlah personil yang berkualitas untuk mendukung begitu banyak pengadaan yang terjadi secara bersamaan dan dana yang dibutuhkan pasti sangat besar.

Wakil Menteri pertahanan Rusia untuk pengadaan, Yury Borisov, mengatakan pada 4 Juni bahwa akan membangun Tu-160 baru karena sistem yang ada masih sangat bisa dioptimalkan “Pesawat ini akan ditunjuk Tu-160M2,” katanya, menambahkan bahwa, “Sesuai dengan rencana kami, ini kemungkinan besar akan terjadi beberapa saat setelah 2023”.

Selain rencana untuk dimodernisasi Tu-160, inisiatif lain adalah panggilan untuk 130 pesawat pencegat Mikoyan MiG-31 untuk dibawa ke konfigurasi MiG-31BM. Pusat upgrade akan dilakukan apda instalasi avionik, stasiun kru dilengkapi dengan state-of-the-art radar.

Pesawat ini akan dilengkapi dengan radar NIIP Zaslon-M, yang ditingkatkan dari model passive electronically scanning array (PESA) dengan array antenna lebih besar sekitar 1,4 m, yang meningkatkan jumlah target yang dapat ditangani secara bersamaan yakni hingga 10 target. Kisaran radar terhadap target udara dengan radar cross-section adalah 320 km, sedangkan target dapat ditembak pada jarak 280 km.

Selain itu, kepala staf Angkatan Udara Rusia (VVS), Kolonel Jenderal Viktor Bondarev, juga menyerukan sejumlah besar Sukhoi Su-30MK, Su-35, jet tempur generasi kelima T-50, pembom tempur Su-34, dan MiG-35.

“Orang-orang mengeluarkan perintah ini masih percaya kita hidup di masa Uni Soviet,” kata seorang analis sektor pertahanan Rusia yang berbasis di Moskow, “Di mana Anda hanya membuat pernyataan dan tidak ada yang memperkirakan uang yang diperlukan,” katanya sebagaimana dikutip IHS Jane Jumat 12 Juni 2015.

Selain itu kelemahan yang sering dikutip dari sektor pertahanan Rusia saat ini adalah bahwa mereka memiliki sedikit tenaga kerja dibandingkan era Soviet dengan penurunan yang sepadan dalam kapasitasnya. Setelah pengurangan dalam sektor pertahanan Rusia, jumlah personil saat ini diperkirakan kurang dari 10% dari puncak mereka pada 1980-an.