Kelompok pertama A-10 Angkatan Udara AS akhirnya tiba di pangkalan udara Spangdahlem, di Jerman sebagai bagian dari Theater Security Package. Meskipun sedikit tidak sesuai rencana. Dua pesawat gagal mencapai Jerman karena masalah mesin dan mendarat di bandara Schiphol Amsterdam.
Menurut media Jerman “The Local”, US Navy Captain Greg Hicks, bertindak sebagai Juru Bicara Komando AS Eropa, telah mengkonfirmasi bahwa para Warthog, setelah berhenti di Jerman, akan menyebar meneruskan di Eropa Timur.
Dengan beberapa pangkalan udara yang dapat diandalkan untuk menjadi tuan rumah Hog, kemungkinan Thunderbolt akan segera beroperasi di wilayah udara Polandia, karena Polandia Armored Cavalry brigade saat ini dalam program pelatihan lapangan yang berkaitan dengan pengenalan tank Leopard 2A5 ke dinas aktif .
Terlebih lagi, beberapa elemen dari Angkatan Darat AS telah dikerahkan ke Polandia, sebagai bagian dari Operasi Atlantic Resolve.
Theater Security Package sebagaimana ditulis The Aviationist Senin (16/02/2015) digelar enam bulan sebagai latihan bersama NATO. Tetapi penyebaran dari 12 A-10 di Eropa Timur menjadi cara lain Amerika untuk meningkatkan kehadirannya di negara-negara yang berdekatan dengan Rusia.
Kehadiran A-10 di kawasan ini jelas mengingatkan pada situasi Perang Dingin era Soviet. Pesawat A-10 dirancang pada era tersebut untuk menahan dan menghancurkan tank Soviet. Kala itu muncul kekhawatiran Soviet akan menginvasi Jerman.
Thunderbolt menjadi salah satu pilar penting dalam dukungan pertempuran darat bersama AH-64, OH-58, Abrams MBT dan Bradley IFV (Infanteri Fighting Vehicle) dan sistem artileri M109 MLRS.
Fakta lain saat ini Stryker APC ditempatkan di Polandia, dan mengambil bagian dalam beberapa latihan Angkatan Darat Polandia di Drawsko Pomorskie. Sehingga jika Warthog bergabung maka situasi benar-benar mirip dengan era Perang Dingin.
Tetapi yang harus diingat sistem pertahanan udara Rusia untuk melindungi unit lapis baja telah jauh berkembang sejak Perang Dingin. Sehingga menempatkan A-10 juga mendapat kritikan sejumlah analis yang mengatakan dalam kasus perang regional di Eropa Timur, pasukan NATO sebaiknya tidak mendapatkan superioritas udara penuh dan mendukungnya operasi Suppression of Enemy Air Defense (SEAD) untuk menetralkan sistem pertahanan udara yang bisa menjadi ancaman serius Warthog.
Namun demikian, A-10 telah terbukti sangat efektif memberikan perannya di sejumlah perang seperti di Irak dan Afghanistan. Pesawat ini telah menjadi pilihan utama untuk dukungan udara jarak dekat atau CAS (Close Air Support).
Lagi pula, dalam kasus perang darat skala penuh semua taktik perlu ditinjau dan disesuaikan untuk akhirnya memunculkan skenario nyata. Eropa Timur dan Rusia jelas tidak bisa disamakan dengan medan di Timur Tengah.