Korea Selatan telah menawarkan Peru penjualan 24 Korean Aerospace Industries (KAI) light fighters FA-50 Golden Eagle sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk kerjasama pertahanan bilateral lebih lanjut antara kedua negara.
Menurut laporan pers Korea Selatan, Wakil Menteri negara Pertahanan Baek Seungjoo menawarkan pesawat ke Peru dengan biaya 1 miliar Dolar AS pada tanggal 3 Februari.
Sebagaimana dicatat oleh Departemen Pertahanan Peru, kedua negara sudah memiliki hubungan industrial pertahanan yang kuat diekspresikan melalui perjanjian pelatih co-produksi KAI KT-1P turbo prop senilai 200 juta dollar. Berdasarkan perjanjian itu, Angkatan Udara Peru menerima empat pesawat latih KT-1P dan perakitan lebih lanjut 16 pesawat dengan beberapa komponen yang bersumber secara lokal.
Seperti dilaporkan IHS Jane Di bawah pemerintahan Presiden Ollanta Humala Peru telah memulai modernisasi militer yang komprehensif untuk secara signifikan memperbarui kemampuannya.
Peru membutuhkan pengganti Cessna O / A-37B Dragonfly, 63 di antaranya telah diperoleh dalam beberapa batch sejak tahun 1975. Sisanya 23 pesawat terkonsentrasi dengan Grup 7 di Piura mana mereka melakukan dukungan udara dekat dan pelatihan lanjutan. Pada tahun 2009 TPI dilaporkan memilih Embraer EMB-314 Super Tucano untuk mengganti O/ A-37B Dragonfly tapi gagal mengkonversi menjadi perintah. Tetapi dalam tender nanti Golden Eagle kemungkinan akan bersaing dengan Alenia M-346 Master, L-15 dan Yakovlev Yak-130.
Comments are closed