
ANKARA: Turki pada mengutuk keras serangan teroris, yang menewaskan 12 orang di mingguan satir Prancis. Tetapi negara ini juga menyatakan Eropa harus melawan ketakutan akan Islam, yang kini kian meningkat.
“Kami mengucapkan belasungkawa kepada Prancis, teman dan sekutu kami pada hari sedih ini,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, dengan menambahkan bahwa ia berharap kelompok bersenjata di balik serangan itu diadili sesegera mungkin.
Dalam pernyataan, ia mendesak dunia bangkit melawan teror seperti di Prancis, terhadap ketegangan akibat sikap tak menenggang keragaman.
Pemimpin Turki itu tetap mencela yang ia lihat sebagai kebangkitan ketakutan akan Islam di Eropa, dengan menyebut kecenderungan tersebut justru ancaman besar seperti yang terjadi pada Selasa tersebut.
Iran juga mengutuk pembunuhan 12 orang di majalah satir Prancis pada Rabu (07/01/2015) tapi menegaskan kecaman atas penyiaran kartun Nabi Muhammad di mingguan itu pada 2006. “Semua teror terhadap orang tak bersalah adalah menyalahi hukum dan ajaran Islam,” kata wanita juru bicara kementerian luar negeri Marzieh Afkham kepada kantor berita resmi IRNA.
Ia menyatakan serangan seperti terhadap “Charlie Hebdo” adalah bagian dari “gelombang radikalisme”, yang menyebar di seluruh dunia dalam dasawarsa belakangan, yang dipicu sebagian oleh kebijakan buruk dan sikap ganda dalam menangani kekerasan dan ekstremisme.
Ia mengulangi kecaman Iran atas keputusan majalah itu mencetak ulang 12 kartun Muhammad, yang diterbitkan surat kabar Denmark “Jyllands-Posten” dalam pernyataan untuk kebebasan menyatakan pendapat. Kartun itu, termasuk yang menggambarkan sorban sebagai bom, memicu kemarahan di Iran serta negara Muslim.
“Memanfaatkan kebebasan menyatakan pendapat untuk mempermalukan agama bertuhan tunggal dan nilai serta lambangnya tidak dapat diterima,” kata Afkham.
Sementara itu, Paus Fransiskus menyatakan keji dan mengutuk serangan pada Rabu di Paris, dengan menyeru semua orang menghentikan penyebaran kebencian.
“Bapa Suci mengungkapkan kecaman kerasnya atas serangan mengerikan itu,” kata pernyataan kepala juru bicara Vatikan Romo Federico Lombardi tentang serangan menewaskan 12 orang terhadap kantor majalah mingguan satir terkenal, yang mengejek Islam.
Fransiskus menyeru semua orang menentang setiap cara menyebarkan kebencian, karena sangat merusak dasar hidup berdampingan secara damai selain kebangsaan, perbedaan agama dan kebudayaan.
Comments are closed