Lukla, Inilah Bandara Paling Berbahaya di Dunia
Lukla/News Limited

Lukla, Inilah Bandara Paling Berbahaya di Dunia

Bandara Lukla yang ada di Nepal menjadi pintu gerbang para pendaki Everest dari seluruh dunia. Untuk mendarat dan lepas landas di bandara ini, pilot tak hanya butuh kemampuan presisi tinggi mendaratkan pesawat, tapi juga harus membekali dengan keberanian berlipat-lipat.

Bandara kecil ini memiliki landasan berbahaya bertengger di tebing curam. Belum lagi, landasan yang hanya sepanjang 500 meter itu, pada musim-musim tertentu, kadang tertutup salju dan didera cuaca tak menentu.

Sebuah kecelakaan mematikan Yeti Airlines terjadi pada Oktober 2008, menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 18 orang, kecuali pilot. Insiden inilah yang membuat Lukla mendapat julukan sebagai bandara paling berbahaya di dunia.

Lukla Bandara Paling Berbahaya Sejagat 2
Orang-orang mengerumun di sekitar puing-puing pesawat Yeti Airlines yang jatuh dan terbakar pada 2008/News Limited.

Pilot helikopter Nischal KC mengatakan, bahkan pada hari biasa, perubahan cuaca dan medan terjal sering membuat pendaratan di bandara itu tiba-tiba menjadi mustahil dilakukan. Para pilot berpengalaman di bandara itu tetap saja merasa grogi saat hendak mendarat di bandara tersebut.

Sebelum bandara ini selesai dibangun pada 1964, porter harus menghabiskan berhari-hari berjalan dari Kathmandu ke Lukla, mengangkut ratusan kilo peralatan mendaki gunung di punggung mereka.

Lukla yang juga dikenal dengan sebutan Tenzing-Hillary Airport (nama pria pertama yang mencapai puncak Everest) sampai kini tidak memiliki sistem radar karena tingginya biaya instalasi. Petugas pengontrol lalu lintas udara hanya mengandalkan sistem komunikasi melalui suara untuk melacak pergerakan pesawat-pesawat di udara.

“Para pilot memberitahu kami ketika mereka mulai mendekati lembah Lukla. Kami memberi mereka update angin dan lalu lintas, kemudian saat pesawat memasuki lembah Lukla , kami memperingatkan helikopter agar menunda pendaratan,” jelas Koirala.

Lukla Bandara Paling Berbahaya Sejagat3
Sampai kini bandara Lukla tidak memiliki sistem radar karena tingginya biaya instalasi. Petugas pengontrol lalu lintas udara hanya mengandalkan sistem komunikasi melalui suara untuk melacak pergerakan pesawat-pesawat di udara./News Limited
Kisah unik pembangunan bandara

Bandara ini memiliki sejarah pembangunan yang unik. Legenda pendaki gunung dunia, Sir Edmund Hillary, awalnya merencanakan membangun lapangan terbang di tanah datar. Namun petani setempat menolak pindah dari tanah yang mereka tinggali karena sangat subur.

Sir Edmund lalu membeli lereng curam hanya dengan uang sebesar US$635 (Sekitar Rp8,8 juta dalam kurs Rp13.888/US$) dan merekrut sejumlah warga Sherpa untuk meratakannya hanya dengan golok!

Edmund kemudian memasok minuman keras lokal ke desa-desa sekitar tanah yang akan dibangun bandara itu, dan meminta mereka melakukan tarian tradisional menghentak-hentakkan kaki untuk meratakan tanah.

Lukla Bandara Paling Berbahaya Sejagat4
Bandara ini kian ramai dikunjungi para pendaki Everest/News Limited

“Dua hari ini antusiasme Sherpa untuk menari-nari sambil mabuk agak berkurang. Tapi setidaknya mereka telah membuat permukaan tanah menjadi halus untuk lapangan udara kami, ” tulis Hillary dalam memoarnya pada 1998 berjudul View from Summit.