Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan dia ingin memutuskan sesegera mungkin bagaimana mengganti armada jet tempur Tornado Jerman yang semakin tua untuk mencegah kekalahan kemampuan Jerman untuk melakukan misi untuk NATO.
Kramp-Karrenbauer berharap keputusan ini bisa diambil tahun depan. Dia telah membahas masalah ini dengan Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper selama kunjungan resmi pertamanya ke Washington dalam peran barunya sebagai menteri pertahanan.
Jerman pada bulan Januari memutuskan untuk memilih Eurofighter – yang dibangun oleh Airbus, BAE Systems Inggris dan Leonardo SpA Italia – atau jet F / A-18 Boeing serta menyingkirkan F-35 Lockheed Martin dari tender bernilai miliaran euro.
Namun baik F / A-18 maupun Eurofighter saat ini tidak memiliki kemampuan untuk membawa senjata nuklir Amerika sebagaimana diharuskan oleh kewajiban Jerman untuk NATO. Jerman meminta Washington untuk menjelaskan apa yang diperlukan untuk mendapatkan pesawat bersertifikasi.
“Tujuan saya adalah kita membuat keputusan yang jelas secepat mungkin tahun depan, jadi tidak ada periode waktu di mana tidak ada solusi yang masuk akal untuk mengganti armada Tornado,” kata Kramp-Karrenbauer kepada wartawan sebagaimana dilaporkan Reuters.
Dia mengatakan akan bekerja sama dengan Esper dalam beberapa bulan mendatang, tetapi para ahli mengatakan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan pesawat baru dengan sertifikat membawa senjata nuklir, dan biaya pemeliharaan pesawat saat ini meningkat dengan cepat.
Kramp-Karrenbauer mengatakan dia juga melakukan diskusi terbuka dengan Esper tentang penolakan Jerman terhadap F-35 sebagai kemungkinan pengganti jet Tornado, mengingat kekhawatiran bahwa hal itu dapat menghalangi pembangunan pada jet tempur generasi masa depan yang Prancis-Jerman.
“Kami telah menjelaskan bahwa Future Air Combat Air System dengan Prancis adalah salah satu alasan kami harus mencari solusi lain,” katanya.
Pejabat Lockheed berharap bahwa Jerman dapat mempertimbangkan kembali keputusannya setelah kepergian mantan Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen.
Kementerian pertahanan Jerman pada bulan April memperkirakan akan menghabiskan biaya hampir 9 miliar euro untuk mempertahankan 93 jet Tornado mereka. Pesawat ini pertama kali masuk layanan pada tahun 1983 dan akan terbang hingga tahun 2030.
Sebanyak 85 jet tempur Tornado dioperasikan oleh Luftwaffe, atau angkatan udara tetapi tidak semua dilengkapi untuk membawa senjata nuklir. Pesawat tersisa digunakan untuk pelatihan.