Sebuah laporan rahasia Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebutkan Iran masih mematuhi kesepakatan nuklir bersejarah setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Xinhua melaporkan IAEA memantau rencana nuklir Iran di bawah Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA).
Tidak ada ada tanda-tanda di dalam laporan tersebut bahwa Iran melanggar kesepakatan itu, yang membekukan rencana atomnya.
“Tak ada anasir dasar di dalam program Teheran yang ditemukan melanggar kesepakatan tersebut, termasuk kegiatan Iran yang berkaitan dengan Air Berat dan Pemrosesan Ulang, Pengayaan dan Bahan Bakar, dan Penelitian Sentrifugal & Pengembangan dan lain-lain,” bunyi laporan yang dikeluarkan Kamis 24 Mei 2018 itu.
Pada Juli 2015, enam negara besar dunia dan Iran menandatangani JCPOA di Ibu Kota Austria, Wina, kesepakatan bersejarah yang menghentikan sanksi atas Iran sebagai imbalan bagi tindakan Teheran membatasi program nuklirnya.
Amerika kemudian menarik diri dari kesepakatan tersebut dan menyebut perjanjian itu sebagai kesepakatan terburuk yang pernah ada.
Amerika juga mengancam akan kembali menerapkan sanksi terberat yang pernah ada dalam sejarah Iran.
Menanggapi keputusan tersebut, Iran mengatakan tidak akan gentar dengan ancaman sanksi. Sementara negara-negara lain di luar Amerika, tetap menyatakan akan mematuhi perjanjian yang ada.