Beberapa hari setelah serangan jet tempur Israel di wilayah Suriah, Tel Aviv dilaporkan melakukan upaya lain untuk memasuki wilayah udara Suriah menggunakan pesawat pengintai. Namun sistem pertahanan udara Damaskus memaksa pesawat tersebut putar haluan.
“Pesawat mata-mata Israel telah ditangani oleh pasukan pertahanan udara Suriah di provinsi Quneitra, yang membuat pesawat tersebut mundur,” tulis Kantor Berita Suriah, SANA Kamis 15 Februari 2018. Namun tidak dijelaskan jenis pesawat mata-mata tersebut.
SANA menambahkan pertahanan udara Suriah telah mengintersep kendaraan pengintai Israel di Quneitra. Sadar menjadi target, pesawat tersebut kemudian meninggalkan wilayah udara Suriah.
Intersep ini terjadi hanya sehari setelah Damaskus memperingatkan Amerika dan sekutu Baratnya untuk tidak melakukan serangan udara ke Suriah. Mereka mengatakan akan menembak jatuh pesawat milik siapapun yang meluncurkan serangan di negara tersebut.
Insiden terakhir ini terjadi setelah sistem anti-pesawat Suriah menembaki jet tempur F-16 Israel di atas wilayahnya pada 10 Februari 2018.
Militer Israel mengatakan bahwa helikopternya mencegat pesawat tak berawak Iran yang diduga diluncurkan dari Suriah dan bahwa Angkatan Udara Israel menyerang sasaran Iran di Suriah.
Langkah Israel memicu tembakan dari pertahanan udara Suriah yang mengakibatkan jet tempur F-16 Israel dipukul.
Israel kemudian melakukan serangan gelombang kedua di mana mereka menghancurkan sekitar 12 sasaran di Suriah, termasuk baterai pertahanan udara Suriah dan fasilitas militer Iran.