Kementerian Pertahanan Slowakia mengatakan pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk membeli jet tempur F-16 Amerika atau jet tempur Gripen Swedia untuk menggantikan armada MiG-29 buatan Rusia yang mereka gunakan.
Kementerian tersebut mengatakan Jumat 2 Februari 2018 akan mengajukan sebuah analisis mengenai dua pilihan tersebut pada 29 Juni untuk mendapat persetujuan pemerintah.
Slovakia, anggota NATO, memiliki kontrak pemeliharaan dengan Rusia untuk 12 MiG-29 sampai musim gugur 2019. Kontrak itu mungkin perlu diperpanjang bahkan jika pemerintah setuju untuk membeli jet baru pada akhir tahun ini karena pesawat baru biasanya membutuhkan 18 sampai 24 bulan sampai datang.
“Kedua pilihan itu bagus. F-16 lebih mahal dan mungkin butuh waktu sampai 2023 baru dikirim,” kata Jaroslav Nad dari Slovak Security Police Institute.
Tetangga mereka, Hungaria dan Republik Ceko sudah mengoperasikan Gripens yang dibangun oleh Saab. Sementara Polandia menerbangkan F-16, dibangun oleh Lockheed Martin Corp, dan dapat membeli lebih banyak.
Slovakia memiliki kesepakatan “joint sky” dengan Republik Ceko, yang menyewa 14 Gripen. Kesepakatan tersebut berarti keduanya akan membantu melindungi ruang udara masing-masing di luar kerjasama pertahanan udara standar di dalam NATO. Jika Slovakia membeli Gripen, mereka juga bisa berbagi perawatan dan pelatihan pilot.
Slowakia akan menghabiskan sekitar 6,5 miliar euro pada tahun 2030 untuk memodernisasi militernya. Belanja pertahanan akan naik dari 1,1 persen dari produk domestik bruto tahun lalu menjadi 1,6 persen pada 2020 dan 2,0 persen pada 2024.
Pada bulan November 2017, pemerintah menyetujui rencana untuk membangun 81 kendaraan lapis baja delapan dengan perusahaan patungan Finlandia Patria, untuk menggantikan kendaraan angkut personel lapis baja lama mereka.
Kementerian tersebut berencana untuk memilih mitra untuk membangun 404 kendaraan lapis baja tahun ini.