Bunker tahun 1960-an, yang dirancang untuk melindungi pejabat dan bangsawan Denmark dari serangan musuh, telah menjadi rahasia selama beberapa dekade sebelum kemudian diakui oleh pemerintah beberapa tahun lalu.
Kini Menteri Kebudayaan Denmark Mette Bock meminta museum Denmark untuk mengajukan proposal situs yang akan diusulkan untuk masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Menanggapi permintaan pemerintah ini North Jutland Historical Museum mengusulkan agar bunker ini saja yang diajukan.
Radio Denmark melaporkan North Jutland Historical Museum saat ini sedang dalam proses mengubah bunker menjadi museum.
“Ini adalah permata di antara relik Perang Dingin yang kita miliki di rumah, dan karena itulah kami percaya akan terus berlanjut,” kata pemimpin museum Lars Christian Nørbach.
Selama bertahun-tahun, lokasi yang dikenal sebagai Regan Vest tersebut berada di Rold Forest, telah dirahasiakan, karena merupakan tempat perlindungan bagi pemerintah dan anggota kerajaan jika terjadi keadaan darurat militer. Bunker tersebut baru dibuka ke publik pada tahun 2012.
Nama Regan adalah kependekan dari “REGeringsANlæg” (“Fasilitas Pemerintah”). Selain Regan Vest ada juga bunker lain era Perang Dingin yang tidak begitu dirahasiakan yang disebut sebagai Regan Øst di Hellebæk di Zealand.
Tidak seperti fasilitas bunker lainnya di Denmark, Regan Vest tidak digali ke dalam tanah, namun dibangun di atas poros batu kapur di dalam sebuah bukit.
Dengan luas 5.000 meter persegi, fasilitas ini memiliki terowongan melingkar sepanjang dua kilometer dan dapat menampung hingga 350 orang di 160 kamar. Bentuk lingkaran dipilih untuk membuat fasilitas kurang rentan terhadap pemboman.
Selain menjadi peninggalan dari tahun 1960an, Regan Vest menonjol karena pembangunannya, Lars Christian Nørbach mengatakan tidak ada yang menyamai bunker ini.
“Benar-benar tidak ada yang serupa. Orang Inggris telah menjualnya kepada swasta, dan Jerman telah menutupnya karena polusi asbes. Regan Vest memang berdiri sebagai sesuatu yang unik,” kata Lars Christian Nørbach.
Menurut Nørbach, bungker tersebut juga merupakan lambang perjuangan antara kedua ideologi tersebut, di liga yang sama dengan Atol Bikini di Pulau Marshall di Pasifik yang digunakan sebagai daerah uji coba nuklir.
Museum Sejarah Jutland Utara berasumsi bahwa bungker tersebut bisa memasuki daftar Warisan Dunia UNESCO [ada tahun 2021, setahun setelah dibuka untuk umum sebagai museum.
Saat ini, Denmark memiliki tujuh objek dalam daftar UNESCO, termasuk Jelling Runestones, Katedral Roskilde dan Kronborg Castle, yang diabadikan sebagai Dusun Shakespeare.