Houthi Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Riyadh
Rudal Houthi

Houthi Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Riyadh

Milisi Syiah Yaman, Al-Houthi, pada Selasa 30 Januari 2018 mengatakan mereka kembali menembakkan rudal balistik jarak-jauh ke arah Bandar Udara Internasional Raja Khaled yang terletak di Ibukota Arab Saudi, Riyadh.

Kantor berita Saba yang dikuasai Al-Houthi melaporkan ini adalah serangan rudal balistik kedua yang diklaim oleh Al-Houthi terhadap bandar udara Arab Saudi dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Pada November tahun lalu, pertahanan udara Arab Saudi menembak jatuh satu rudal balistik yang ditembakkan oleh petempur Al-Houthi terhadap bandar udara itu.

Serangan rudal tersebut memicu blokade total oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi atas semua pelabuhan darat dan laut serta bandar udara, dan semua bantuan buat Yaman serta import bahan bakar dan makanan dihentikan.

Pada awal Desember, koalisi itu meredakan pengepungan, dan hanya mengizinkan sebagian bantuan masuk melalui pelabuhan yang dikuasai gerilyawan Al-Houthi di Yaman Utara, tapi lembaga bantuan PBB menyatakan itu tidak cukup dan meminta koalisi mengizinkan lebih banyak import makanan.

Pada 19 Desember, gerilyawan Al-Houthi menyatakan milisi tersebut menembakkan rudal balistik ke arah Istana Raja Arab Saudi di Riyadh. Media resmi Arab Saudi melaporkan rudal itu dicegat tanpa menimbulkan korban jiwa.

Pada penghujung Desember, AS mengungkapkan bukti yang memperlihatkan Iran menyediakan teknologi rudal buat gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi. Iran dan milisi Al-Houthi membantah tuduhan tersebut.

Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin satu koalisi militer Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat, untuk ikut-campur dalam konflik di Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.

Koalisi itu telah melancarkan ribuan serangan udara terhadap gerilyawan Al-Houthi, dalam upaya membalikkan prestasi gerilyawan dan memulihkan Hadi di Ibu Kota Yaman, Sana’a –yang dikuasai gerilyawn Al-Houthi.

Al-Houthi telah melancarkan ratusan serangan rudal balistik ke arah kota besar Arab Saudi, dan sebagian besar dicegat oleh pasukan pertahanan udara Arab Saudi.

Perang tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negara Arab itu ke ambang kelaparan massal.