Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ada gunanya menggelar sesi darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas Korea Utara karena masa dialog atau negosiasi dengan negara ini telah berakhir.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley mengungkapkan bahwa Korea Utara telah menjadi subjek pada banyak resolusi Dewan Keamanan PBB. Kendati demikian, menurutnya, tidak ada satupun resolusi tersebut yang dipatuhi oleh Korea Utara. Negara pimpinan Kim Jong-un tersebut justru terlihat mengabaikan sama sekali resolusi yang disusun Dewan Keamanan PBB.
Oleh sebab itu, Haley menilai, kalaupun ada resolusi baru dari Dewan Keamanan PBB, namun tidak tegas secara substansi, hal itu tak akan ada gunanya.
Sebuah resolusi tambahan dari Dewan Keamanan yang tidak secara signifikan meningkatkan keamanan tekanan internasional terhadap Korea Utara, tidak akan ada nilainya.
“Faktanya, ini lebih buruk daripada tidak sama sekali, karena mengirimkan pesan kepada diktator Korea Utara bahwa masyarakat internasional tidak mau secara serius menantang dia,” ujar Haley, seperti dilaporkan laman The Telegraph, Senin 31 Juli 2017.
Ia juga mengulangi pendapat Presiden Amerika Donald Trump terkait peran Cina untuk mengendalikan Korea Utara yang tengah intens mengembangkan rudalnya. Menurutnya, saat ini China seharusnya bisa mengecam Korea Utara karena terus menguji rudal balistiknya. “China harus memutuskan apakah akhirnya bersedia mengambil langkah vital ini,” kata Haley.
Pada Jumat 28 Juli 2017, Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistikantarbenua. Korea Utara mengklaim rudalnya telah mampu menjangkau seluruh daratan Amerika. Menurut Pyongyang, hal ini patut menjadi peringatan keras bagi Amerika agar tidak mengambil tindakan provokasi terhadap negaranya.
Baca juga:
Beberapa Hal Yang Harus Anda Tahu Tentang Rudal dan Nuklir Korea Utara