Korea Utara mengklaim mampu menyerang target manapun di planet Bumi dengan rudal balistik antar benua yang baru saja sukses diuji. Tetapi Rusia tidak mempercayai hal itu.
Diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara seperti dikutip oleh Korean Central News Agency, pernyataan tersebut mengklaim bahwa kemampuan barunya untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan ini.
“Dengan tenaga nuklir penuh yang telah dimiliki oleh roket balistik antar benua yang paling kuat yang mampu menyerang bagian manapun di dunia, bersamaan dengan senjata nuklir, DPRK pada dasarnya akan menghentikan ancaman perang nuklir Amerika,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Akademi tersebut mengatakan ICBM pertama negara tersebut, Hwasong-14, diluncurkan dari Korea Utara barat laut pada pukul 00:30 GMT dan melakukan penerbangan 39 menit “sebelum secara akurat memukul perairan target di laut terbuka” di Laut Jepang.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia menyakini rudal yang diluncurkan Selasa adalah rudal balistik jarak menengah, bukan rudal antarbenua.
Sistem peringatan serangan rudal awal Rusia melacak peluncuran rudal balistik Korea Utara dan menyebut bahwa peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia.
“Peluncuran dilakukan di arah yang jauh dari perbatasan Rusia dan tidak menimbulkan bahaya bagi Rusia,” kata Kementerian Perahanan Rusia dalam sebuah pernyataan Selasa. “Rudal tersebut mencapai ketinggian 535 km [332 mil] dan menempuh jarak 510 km [317 mil] sebelum jatuh di Laut Tengah Jepang.”
Data yang disampaikan intelijen menunjukkan bahwa Pyongyang meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan bukan ICBM.
“Data parametrik dari lintasan target balistik tersebut sesuai dengan karakteristik kinerja dari sebuah rudal balistik jarak menengah,” kata pernyataan tersebut.
Baca juga:
Tak Bisa Diremehkan Lagi, Inilah Kemampuan Rudal Korea Utara
