Pasukan Amerika Serikat kembali melakukan kesalahan fatal ketika melakukan serangan udara. Kali ini korbannya pasukan Afghanistan.
Militer Amerika Serikat memastikan operasi gabungan kontra-Taliban yang dilakukan Jumat 9 Juni 2017 malam di Afghanistan selatan telah membunuh dan melukai pasukan keamanan Afghanistan, namun tidak menyebutkan berapa korban jiwa akibat serangan salah sasaran tersebut.
Konfirmasi yang dikeluarkan Sabtu 10 Juni 2017 tersebut menyusul laporan media lokal yang mengatakan bahwa serangan udara yang dilakukan pada Jumat di distrik Nad Ali di provinsi Helmand telah membunuh setidaknya delapan pasukan lokal dan melukai lebih banyak lagi.
“Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan keadaan yang menyebabkan insiden tidak menguntungkan ini,” kata kantor urusan publik militer Amerika di Kabul sebagaimana dikutip Voice of America.
“Selama operasi gabungan Pasukan Pertahanan Nasional (Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan) dan pasukan Amerika tembakan mengakibatkan kematian dan luka-luka pada anggota Polisi Perbatasan Afghanistan,” catatnya.
“Militer AS mengucapkan belasungkawa “terdalam” kepada keluarga korban, “ tambah pernyataan tersebut.
Seorang juru bicara pemberontak Islam mengklaim pasukan Afghanistan “berpakaian seperti Taliban” telah mengambil posisi di daerah Loe Bagh di distrik tersebut untuk menyerang gerilyawan Taliban saat pesawat jet membom dan membunuh puluhan di antaranya.
Helmand Adalah provinsi terbesar di Afghanistan dan sebagian besar berada di bawah kendali atau pengaruh Taliban. Distrik dimana serangan udara Jumat malam terjadi terletak di tepi Lashkar Gah, ibu kota provinsi tersebut.
Sekitar 300 Marinir Amerika tiba di provinsi itu untuk mendukung pasukan Afghanistan yang sedang berjuang dalam pertempuran mereka melawan Taliban.
Taliban telah memperluas kendali dan pengaruhnya pada sejumlah wilayah penting Afghanistan dan mengintensifkan serangan di seluruh negeri.
Negara itu telah mejadi porak-poranda setelah Amerika melakukan invansi ke negara tersebut dengand dalih memburu Osama bin Ladin. Setelah lebih dari 15 tahun, perang belum juga berakhir.
Baca juga: