Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk secara teratur menggunakan “aset strategis” Washington sebagai bagian dari upaya untuk mencegah provokasi dari Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan melaporkan Jumat 29 April 2017 bahwa kedua sekutu sepakat untuk membentuk “tindakan yang tersedia dalam semua aspek, termasuk penempatan secara reguler aset strategis AS.”
Aset ini termasuk pembom B-52, B-2 dan B-1B, jet tempur F-35 dan kapal induk yang biasanya ditempatkan di pangkalan Amerika di Korea Selatan, Jepang atau Guam.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam sebuah briefing media mengenai Dialog Pertahanan Terpadu dua tahunan antara AS dan Korea Selatan yang berlangsung di Washington, DC, pada hari Kamis.
Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Asia dan Pasifik David F. Helvey mewakili delegasi Amerika pada pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan bidang kebijakan Korea Wee Seung-ho.
Seoul dan Washington juga menegaskan bahwa sistem pertahanan rudal Terminal Altitude Area Defense (THAAD) yang mulai tiba di Korea ditujukan untuk tujuan pertahanan. China telah memprotes dengan mengatakan radar kuat THAAD bisa digunakan untuk memata-matai Beijing.
China menuntut Korea Selatan menghapus THAAD yang disebut menghancurkan keseimbangan strategis regional dan mendorong ketegangan di Semenanjung Korea.