Dua EA-6B Prowlers terbang di atas langit senja selama misi pengisian bahan bakar udara di atas Samudera Atlantik 7 September 2016. Pengisian bahan bakar dilakukan oleh Marine Aerial Refueler Transport Squadron 252 yang mendukung Marine Air-Ground Task Force dengan menyediakan pengisian bahan bakar udara ke udara, dukungan penyerangan, dan dukungan ofensif udara.
EA-6B Prowler telah dicoret dari Angkatan Laut Amerika selama hampir satu tahun terakhir, tapi Marinir masih menerbangkan pesawat ini dengan empat skuadron yang masih aktif.
Namun Prowler juga telah mendekati akhir pelayanan di USMC. Prowler Marinir tidak akan diganti. Berbeda dengan Angkatan Laut AS, USMC tidak mendapatkan EA-18G
Marinir akan melakukan misi peperangan elektronik di bawah konsep yang disebut Marine Air-Ground Task Force Electronic Warfare atau MAGTF-EW.
Berdasarkan konsep baru ini peperangan elektronik akan tersebar di seluruh sistem modular berbasis darat dan aset berbasis udara, banyak dari mereka yang bisa menerbangkan sistem ini termasuk pesawat tak berawak dan akhirnya F-35 juga akan menjadi bagian penting dari konsep ini.
Tetapi kehilangan Prowler akan membuat kemampuan USMC untuk melawan konflik secara independen jauh lebih sulit
Prowler terbang pertama pada tanggal 25 Mei 1968 masuk layanan hanya tiga tahun kemudian. Pesawat itu berasal dari pesawat serangan A-6 Intruder dan diproduksi sebanyak 170 . Jenis yang memainkan peran kunci dalam setiap konflik besar yang melibatkan AS untuk serangan elektronik dan mencari sumber radar.
Penerbangan terakhir dari kapal induk AS terahir pada bulan November 2014 lalu. Pesawat ini masih ikut perang terakhir ketika digunakan dalam operasi sekutu melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Baca juga: