Angkatan Laut AS berencana untuk menggunakan kapal perang besar untuk berpatroli di Australia sekaligus mendukung marinir mereka yang berbasis di Darwin. Kapal yang hendak dikirim adalah USS Tripoli, kapal serbu amfibi seharga US$3,4 miliar atau sekitar Rp44,5 biliun. Tetapi kapal ini masih belum selesai dibangn.
Tripoli, merupakan sebuah kapal serbu amfibi yang dirancang khusus untuk mendukung pesawat Joint Strike Fighter, yang akan terbang dari Tindal dan Darwin. Konstruksi baru akan selesai pada tahun 2018.
Berbicara kepada Military.com, Selasa 29 Maret 2016 Panglima Korps Marinir AS Bidang Pembangunan Tempur Letnan Jenderal Robert Walsh mengatakan kapal ini cocok untuk mengangkut Marinir yang ditempatkan di Darwin dan di tempat lain.
Walsh mengatakan rencana jangka panjang adalah untuk menugaskan USSTripoli untuk memimpin “kelompok amfibi” yang akan melakukan patroli 90 hari di sekitar Australia per rotasi.
Menggunakan USS Tripoli bisa berarti Marinir akan mengurangi penyebaran mereka lepas pantai, dibanding jika ditempatkan di Robertson Barracks, dan berpotensi memperpanjang rotasi mereka ke bagian lain dari Pasifik.
Tripoli adalah kapal serbu amfibi kedua dari tiga kapal Kelas Amerika yang direncanakan dibeli oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal ini memiliki berat 44.971 ton dan panjang 257 meter.
Amerika akhir-akhir ini memang meningkatkan perhatian untuk menempatkan kekuatannya di Australia setelah ketegangan dengan China seperti tidak bisa diredam lagi. Sebelumnya Amerika juga mengatakan akan menempatkan bomber jarak jauh mereka di negeri Kanguru tersebut.
