Januari 2015, kekuatan baru akan terbangun di gurun New Mexico. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mulai menguji senjata canggih ala Star Wars. Senyap, tidak terlihat dan mematikan. Sebuah senjata yang mampu membakar target dari jarak bermil-mil tanpa gemuruh, tanpa ledakan dan tanpa lesatan asap. Laser, sebuah senjata yang diyakini akan mengubah peta pertempuran di masa yang akan datang.
”Ini benar-benar senjata senyap yang tak terlihat atau terdengar,” kata Letnan Jenderal Bradley Heithold, Komandan Komando Operasi Khusus Angkatan Udara atau Air Force Special Operations Command (AFSOC) AS.
Heithold menyatakan pihaknya bersemangat untuk menempatkan meriam laser pada setidaknya lima dari sekitar tiga selusin pesawat tempur AC-130 yang mereka miliki. Selama ini, pesawat tempur besar itu dipersenjatai meriam ala main battle tank.
”Saya pikir kami bisa melakukannya sekarang,” kata Heithold mengacu pada penggunaan senjata laser. ”Ketika saya katakan sekarang, saya sedang berbicara tentang hal yang ditutupi untuk satu dekade.”
Laser sejatinya istilah dari cahaya amplifikasi yang menstimulasi emisi radiasi. Semburan energi laser yang “dipompa” dapat menjadi gas, cair atau padat, untuk membangkitkan keuntungan dari elektron dan untuk melepaskan foton.
Laser berdaya rendah sejatinya telah menjadi bagian utama dari kehidupan modern. Di antaranya dalam penggunaan helium dan gas neon untuk menghasilkan sinar cahaya yang salah satunya dimanfaatkann dalam memindai kode guna mengubah saluran televisi.
Sedangkan laser berdaya tinggi digunakan mulai dari operasi mata hingga pengeboran presisi berlian dan baja. Laser jenis ini dapat merusak penglihatan seseorang atau menyebabkan cedera lainnya.

Pada 1990-an dan awal 2000-an, Departemen Pertahanan AS menghabiskan miliaran dolar untuk bereksperimen dengan senjata laser yang mengandalkan gas atau cairan untuk menghasilkan balok yang sangat kuat.
Angkatan Udara AS telah menguji laser kimia di udara. ”Sistem senjata Laser telah dibuktikan beberapa kali. Hanya saja tidak satupun dari mereka telah benar-benar membuat langkah maju dalam operasi di lapangan,” kata Mark Kramer, Manajer Angkatan Udara untuk tes senjata laser di New Mexico, menceritakan pengalaman penelitian senjata laser yang rumit pada awal mula.
Heithold mengungkapkan kehebatan sistem senjata laser yang diam-diam bisa melumpuhkan kendaraan, peralatan komunikasi, atau mungkin pasokan listrik musuh. Dengan demikian, misi pasukan operasi khusus dapat lebih mudah dalam menyelamatkan sandera atau memudahkan misi lainnya.
”Anda ingin mengambil truk mereka, Anda ingin mengambil kapal mereka, Anda ingin mengambil pesawat mereka,” ujar Heithold, seperti dikutip news.com.au, Senin 28 Desember 2015.
”Anda membakar lubang di flap atau apa pun itu. Tidak ada yang tahu bahwa Anda telah menonaktifkan pesawat sampai mereka pergi untuk terbang dan mereka tahu mereka tidak bisa melakukannya. Atau Anda menonaktifkan kapal mereka dengan menonaktifkan mesin tanpa harus menempatkan SEAL di laut untuk melakukan itu. Menonaktifkan kendaraan sebelumnya dan tidak ada yang benar-benar tahu bahwa Anda melakukannya.”