Terungkap: Mengapa F-15 AS Tidak Bisa Membela Turki dari Rusia
F-15C

Terungkap: Mengapa F-15 AS Tidak Bisa Membela Turki dari Rusia

F-15C Amerika
F-15C Amerika

F-15C Eagle Angkatan Udara AS yang beroperasi dari pangkalan udara Incirlik Turki tidak akan diizinkan mempertahankan wilayah udara Ankara bahkan jika dihadapkan dengan pesawat-pesawat tempur Rusia atau Suriah.

Salah satu pejabat senior Angkatan Udara AS menjelaskan, mereka mengerahkan enam jet tempur superioritas udara F-15 F-15C Eagle enam pesawat serang F-15E Strike Eagle ke pangkalan udara Incirlik pada bulan November. Jika Strike Eagle ditugaskan untuk menggempur target ISIS di Suriah, F-15C dikirim untuk mempertahankan udara Turki dari gangguan Rusia. Sifat pesawat ini hanya semata-mata mendukung Turki.

“F-15C dikirim untuk mendukung Turki ketika kita melihat Rusia meningkat pelanggaran perbatasan mereka,” kata pejabat senior Angkatan Udara. “Mereka tidak pernah diizinkan untuk membela Turki atau bekerja dalam peran pertahanan udara dan kemudian Turki menembak Su-24.”

Angkatan Udara AS tidak berharap Turki untuk menembak jatuh Rusia. Segera setelah Turki menembak jatuh Sukhoi Su-24 Fencer, pasukan Rusia memindahkan pindah kapal penjelajah rudal Moskva ke pantai Suriah. Kapal perang besar dilengkapi dengan sistem pertahanan udara S-300F. Sistem turunand ari S-300 ini merupakan ancaman mematikan bagi pesawat tempur generasi keempat seperti F-15 dan F-16.

Rusia bahkan mengerahkan yang lebih menakutkan yakni sistem pertahanan udara S-400 ke pangkalan mereka di Latakia, Suriah, yang memungkinkan mereka untuk menembak target jauh di dalam wilayah udara Turki. Rusia juga dikabarkan akan menyebarkan lebih banyak pesawat tempur canggih seperti Su-30SM dan Su-27SM3 ke wilayah tersebut. “Penembakan pesawat Rusia dan penyebaran senjata utama berikutnya oleh Rusia di Suriah telah membuat semua ini berantakan,” kata pejabat Angkatan Udara sebagaimana dikutip Dave Majumdar, editor pertahanan National Interest Selasa 8 Desember 2015.

Amerika Serikat dan Turki bekerja pada sebuah kesepakatan yang memungkinkan F-15C Angkatan Udara AS  untuk mempertahankan wilayah udara Turki. Namun, aturan yang tepat dari prosedur keterlibatan belum keluar. “Kami sedang bekerja pada perjanjian bilateral dengan Angkatan Udara Turki untuk mengetahui ROE [aturan keterlibatan] dan prosedur,” kata pejabat Angkatan Udara.

ROE dan prosedur yang tepat diperlukan untuk menghindari terulangnya peristiwa penembakan pesawat oleh Turki.