Diplomatic Heft

Senjata paling ampuh Arab Saudi yang lain adalah kemampuannya untuk menulis cek dan meyakinkan sekutu di seluruh wilayah untuk melakukan permintaannya. Ulama Timur Tengah telah menyebut pendekatan ini sebagai “checkbook diplomacy,” dan itu menjadi deskripsi yang sangat akurat bagaimana Riyadh cenderung mengejar ambisi regionalnya dengan soft power dan pemaksaan daripada kekuatan militer.
Entah itu Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengunci anggota Ikhwanul Muslimin (gerakan Islam pan-nasional yang keluarga al-Saud reviles sebagai ancaman berbahaya untuk kekuatannya), Pakistan nyaman jika saatnya tiba Riyadh memperoleh kemampuan senjata nuklir sendiri, atau kelompok pemberontak Suriah yang mendapatkan donor dari Saudi dalam jumlah besar. Saudi sangat pintar dalam sejumlah negara untuk mendukung keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
Sisi, Pakistan, Bahrain, Yordania, dan bahkan Amerika sampai batas tertentu berutang pada keluarga kerajaan Saudi karena bantuan moneter, membantu fasilitas pelatihan bagi para pejuang anti-ISIS, atau partisipasi dalam serangan kinetik pada ISIS.