
Dari tahun 1920 dan seterusnya, pemimpin militer di seluruh dunia mencari sebuah pesawat yang langsung dapat mendukung pasukan di medan perang. Tetapi upaya desainer berlomba-lomba menciptakan aset terhambat untuk memecah persoalan berat, kecepatan rendah dan ringkihnya perlindungan. Muncullah Ilyushin Il-2 menjadi jawaban dari masalah tersebut.
Salah satu pelajaran penting dari Perang Dunia Pertama adalah bahwa pesawat memiliki peran penting dalam kampanye militer yang efektif di era baru. Dengan pemikiran ini, pada tahun 1920 dan 1930-an negara-negara terkemuka di Eropa mengeluarkan berbagai upaya untuk pengembangan pesawat baru yang dapat digunakan untuk memberikan dukungan bagi infanteri dan tank.
Uni Soviet mulai dengan menciptakan pesawat Sturmovik (ground-attack) dengan seluruh rangkaian desain, baju besi dan disesuaikan untuk pemberondongan dan pemboman jarak dekat. Dalam uji coba, pesawat ini ternyata sangat berat dan lambat.
Upaya oleh perancang Nikolai Polikarpov untuk membangun pesawat serangan yang sempurna tidak begitu sukses. Pesawat ini memang mampu mengusung bom dan senjata cukup tinggi tetapi lemah dalam pertahanan hingga akan sangat mudah dipukul lawan. R-5Sh Sturmovik, nama pesawat itu menunjukkan daya tahan yang rendah selama Perang Saudara Spanyol, di mana mereka digunakan oleh Angkatan Udara Republik Spanyol, dan di Timur Jauh.
Militer menuntut pesawat dengan perlindungan yang cukup untuk pilot dan mekanik dari semua jenis senjata. Kendala utama adalah pelat baja, yang terlalu berat. Masalah ini diselesaikan oleh Sergei Ilyushin, yang memunculkan ide dengan menggunakan baja justru sebagai struktur pesawat. Tidak lembaran yang ditempel di pesawat. Sehingga justru bisa mengurangi beban karena tidak dobel bahan.
Dari ide ini kemudian muncullah Ilyushin Il-2.Mesin, sistem pendingin, tangki bahan bakar dan kru semua disimpan di dalam badan pesawat. Akhirnya berat take-off pesawat, sekitar lima ton.
Penerbangan perdananya berlangsung pada tanggal 2 Oktober 1939. Sampai ke pecahnya perang untuk Uni Soviet pada tahun 1941, pekerjaan dilanjutkan pada menghilangkan kelemahan yang tersisa dan mempersiapkan pesawat untuk digunakan perang.
Meskipun Il-2 lulus uji pabrik pada tahun 1940, militer masih ragu-ragu untuk memperkenalkan simbol masa ini kekuatan udara Soviet sampai saat terakhir. Stalin sendiri baru memutuskan nasib proyek setelah Ilyushin mengirim surat menguraikan kelebihan pesawat tersebut.
Pesawat mulai muncul di pasukan Soviet pada bulan-bulan sebelum perang akhir. Dari tahap awal perang, pilot Il-2 akan melakukan dukungan jarak dekat untuk melawan serangan kilat Jerman.