11 Juli 1991
Roda pendarat pesawat DC-8 Nigeria Airways terbakar tak lama setelah tinggal landas dari Jeddah, Arab Saudi. Pesawat itu gagal kembali ke bandara dan jatuh menukik dari ketinggian 10.000 kaki, menewaskan 26i penumpang dan awaknya.
26 April 1994
Pilot China Airlines penerbangan 140 memberitahu menara pengawas di Bandara Nagoya Jepang bahwa pesawatnya tak jadi mendarat dan akan mengulang pendaratan. Namun terjadi kesalahan dan tak lama kemudian Airbus A300 itu jatuh dan menewaskan 264 orang penumpang dan awaknya.
17 Juli 1996
Pesawat TWA 800 meledak di udara tak lama setelah tinggal landas dari bandara internasional John F Kennedy, New York. Semua penumpang dan awaknya tewas. Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyimpulkan ledakan berasal dari hubungan pendek listrik di dekat tangki bahan bakar di sayap sebelah kanan.
12 November 1996
Sebuah Boeing 747 milik Saudi Arabian Airlines bertabrakan dengan IL-76 milik Kazakhstan Airlines di atas bandara New Delhi, India menewaskan 349 penumpang dan awak di kedua pesawat nahas itu.
6 Agustus 1997
Penerbangan 801 dari Seoul, Korea Selatan sudah hampir tiba di Guam saat pesawat itu jatuh ke sebuah hutan. Pesawat Boeing 747 itu hancur menewaskan 228 orang sementara 26 orang lainnya selamat.
26 Agustus 1997
Airbus A300 milik Garuda Indonesia penerbangan 152 jatuh di Buah Nabar, menewaskan 234 orang. Tiga tahun kemudian KNKT menyatakan kecelakaan disebabkan hubungan pendek listrik yang memicu ledakan di tangki bahan bakar.