Sebuah helikopter Libya yang membawa 23 orang ditembak oleh senjata anti pesawat dan jatuh di laut pada Selasa 27 Oktober 2015. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu lusin penumpang tewas. Sementara sisanya belum ditemukan.
“Kami memperkirakan semua penumpang mati,” kata Kolonel Mustafa Sharkasi, juru bicara angkatan udara untuk Libya. “Kami sejauh ini telah mengevakuasi sembilan mayat, termasuk tubuh Kolonel Hussein Abudaia (seorang perwira senior di milisi Fajr Libya yang mengontrol ibukota Tripoli),” tambahnya. Kolonel Salem Saqr, komandan militer wilayah barat Libya, juga tewas dalam kecelakaan itu.
Angkatan laut masih menyisir daerah sekitar jatuhnya pesawat dengan ancaman serangan musuh. “Ketika kami pertama kali melakukan evakuasi dengan perahu untuk mengambil mayat-mayat, kami diserang dari pantai dekat daerah Almaya,” katanya sebagaimana dikutip Reuters.
Daerah di sekitar lokasi kecelakaan menjadi basis banyak milisi, geng perdagangan manusia dan kelompok militan Islam. Kelompok sering bertindak sesuai dengan loyalitas kesukuan atau regional.
Sejak tersingkirnya Moammar Gadhafi di 2011, Libya telah terjebak dalam konflik berkepanjangan antara kelompok yang ada di negara tersebut.
