Perdebatan tentang kemampuan tempur F-35 terus berlanjut. Jawaban Pentagon tentang kekalahan F-35 dalam uji tempur udara dengan F-16 justru dipertanyakan.
Sebelumnya beberapa waktu silam War is Boring menurunkan laporan tentang kekalahan Lighting II terhadap F-16 dalam pertempuran jarak dekat. Laporan didasarkan pada empat lembar laporan dari pilot uji F-35. Pentagon kemudian menjawab bahwa kekalahan itu tidak bisa menjadi dasar untuk mengatakan F-35 tidak lebih mampu dibandingkan Falcon. Ada beberapa alasan yang disampaikan Pentagon. Pertama, dalam uji tempur yang dilakukan pada Januari lalu, F-35 tidak dilengkapi berbagai software tempur yang memungkinkan pilot bisa membidik target dengan gerakan mata. Selain itu Pentagon mengatakan F-35 memang diciptakan tidak untuk pertempuran jarak pendek. Pesawat ini akan mampu menembak musuh dari jarak jauh sebelum lawan mengetahui keberadaannya.
War is Boring kemudian menurunkan tulisan selanjutnya yang mencoba menganalisa apakah benar F-35 benar-benar mampu melumpuhkan pesawat lain dari jarak jauh. “Ada alasan untuk percaya bahwa F-35 tidak mampu melakukan hal itu,” tulis Joseph Trevithick dari War is Boring.
Alasannya stealth fighter ini tidak memiliki sensor, senjata dan kecepatan yang memungkinkan pesawat secara handal mendeteksi dan menembak jatuh pesawat lainnya dalam pertempuran.
Dalam setiap duel udara-ke-udara sembilan dari 10 pilot yang mencapai kemenangan adalah mereka yang mampu melihat lebih dulu musuhnya.
Untuk tujuan ini, F-35 tidak memiliki radar berteknologi tinggi, kamera high-fidelity dan peralatan canggih lainnya yang dapat mendeteksi pesawat terbang. Tapi yang terpenting, Lockheed mengoptimalkan sensor ini untuk target di tanah dan pada jarak yang relatif dekat. (Bersambung)