Rusia telah menempatkan dirinya dalam situasi untuk memenangkan perang melawan kelompok teroris di Suriah setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya gagal mengatasi ISIS dalam kurun waktu satu tahun lebih.
Majalah berita mingguan Italia Panorama menegaskan keberhasilan kampanye udara baru ini telah membantu Moskow untuk meningkatkan pengaruh di Damaskus dan di luar negeri.
“Rusia telah mengibarkan bendera di Timur Tengah, mendorong Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari wilayah ini,” catat media tersebut sembari menambahkan bahwa Moskow melakukan upayanya ini tanpa tindakan licik dan banyak bicara.
Panorama juga menulis dengan terlibat dalam perang melawan ISIS Rusia juga telah menunjukkan superioritas militer.
Hal ini menjadi semakin jelas ketika serangan salah sasaran Amerika di sebuah rumah sakit di kota Kunduz Afghanistan yang menewaskan lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka. Sesuatu yang sangat memalukan bagi Amerika.
Majalah ini juga menyatakan bahwa ketika Rusia menembakkan rudal jelajah dari kapal angkatan laut di Laut Kaspia terhadap ISIS itu menunjukkan bahwa Moskow mengontrol langit di atas Suriah pada saat ini.
“Putin ingin menakut-nakuti musuhnya, menghancurkan psikologisnya dan kemudian secara fisik. Berkat rudal jarak jauh, kekuatan baru di langit Suriah telah membuat jelas bahwa roket-nya akan mencapai setiap target musuh.”
Situs pertahanan Difesa online menunjukkan Rusia selalu menggunakan taktik ini: memunculkan takut dan membingungkan musuh serta kemudian memukulnya dengan mudah.