Serangan rudal yang dilakukan oleh kapal Rusia yang ada di Laut Kaspia dan menghantam target di Suriah benar-benar membuat Amerika dan Eropa terkejut. Hal ini menunjukkan Rusia memiliki kemampuan rudal non nuklir jarak jauh yang sangat mematikan.
Seperti diberitakan empat kapal Rusia menembakkan 26 rudal ke Suriah dan menghantam 11 target. Rudal terbang dari laut Kaspia dan menempuh jarak 1.500 km dengan melewati udara Iran dan Irak.
“Kisaran efektif dari rudal jelajah Rusia menjadi kejutan terbesar setelah menempuh 1.500 kilometer sebelum memukul target. Bertentangan sekali dengan jangkauan yang mereka menyatakan hanya 300 kilometer,” kata pakar militer Rusia Andrei Soyustov sebagaimana dikutip BBC Sabtu 10 Oktober 2015.
“Rusia membuktikan bahwa seperti Amerika Serikat, mereka juga memiliki rudal jarak jauh non-nuklir,” tambah Soyustov.
Rusia telah meluncurkan lebih dari 100 serangan udara terhadap target ISIS dan pemberontak yang didukung Amerika. Serangan angkatan laut yang dilakukan pada Rabu lalu menjadi penggunaan operasional pertama rudal state-of-the-art SSN-30A Kalibr.
“Serangan itu memamerkan kemampuan militer canggih Rusia dan koordinasi yang lebih erat dengan pemerintah Iran dan Irak, yang wilayah udara mereka dilalui rudal sebelum menghantam target di Suriah. Serangan dilakukan setelah tentara Suriah yang didukung oleh kekuatan udara Rusia meluncurkan serangan besar pertama mereka sejak Moskow mulai intervensi dalam konflik pada 30 September, ” tulis The Washington Post. Rostislav Ishchenko, seorang analis politik yang berbasis di Moskow, mengatakan kepada Radio Vesti Jumat kemampuan rudal jelajah Rusia untuk menyerang target dari jarak 1.500 kilometer sebagai kejutan untuk Washington. Hal ini membuktikan dana miliaran Dolar Amerika yang digunakan untuk membangun kapal induk menjadi tidak ada gunanya.