Perusahaan Inggris BAE Systems sedang melakukan uji coba penerbangan malam dengan menggunakan helmet-mounted display (HMD) Striker II yang akan menjadi helm pilot tempur paling canggih dibanding yang telah ada.
“Striker II memiliki definisi tinggi, kamera visi malam ringan yang menerjemahkan informasi dan menampilkannya pada visor helm. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk vision night goggles berat yang meningkatkan tekanan g-force pada kepala dan leher dan membatasi manuver pilot di kokpit, ” kata kepala uji coba BAE Systems Peter Kosogorin, sebagaimana dikutip Advance Magazine Jumat 25 September 2015.
“Helm memberikan tampilan visual yang jelas dan akurat dan transisi mulus dari siang ke malam, menghilangkan kebutuhan untuk mengkonfigurasi secara manual dan menyesuaikan kacamata night vision,” tambah Kosogorin.
BAE Systems akan terus mengevaluasi integrasi helm dengan pesawat Typhoon di seri lain dari uji coba penerbangan pada akhir tahun ini.
Striker II juga mencakup sistem pelacakan mutakhir yang menjamin posisi kepala pilot dan sistem komputer pesawat terus menerus sinkron, mengurangi masalah umum HMD yang ada selama ini.
Sistem pelacakan juga menghilangkan penundaan sehingga akan menjadikan penargetan akan sangat akurat.
Sebelumnya Rusia juga telah merancang sebuah helm full digital untuk pilot Sukhoi PAK FA. Dikembangkan oleh perusahaan elektronik KRET yang berbasis di Moskow helm terhubung ke kamera foto dan video pesawat dan mengirimkan semua data ke visor-nya. Akibatnya, semua informasi penerbangan yang sebenarnya selalu di depan mata pilot.
Sedangkan pilot F-35 juga telah mendapatkan helm khusus yang juga memiliki teknologi semacam ini. Melalui visor helm, bahkan pilot bisa melihat bagian bawah dari pesawatnya. Selain itu juga sistem pernargetan dengan menggunakan isyarat mata.
