Media Ceko menyebut Rusia sedang berencana untuk membangkitkan sejumlah senjata lawas mereka. Salah satunya adalah beberapa kereta api lapis baja dengan persenjataan berat.
“Niat Rusia menunjukkan bahwa selain memperkenalkan sejumlah teknologi baru yang revolusioner mereka juga akan melakukan ‘Renaissance’ dari beberapa senjata yang seharusnya sudah usang,” tulis Echo24.cz, sebuah outlet berita Ceko Kamis 27 Agustus 2015.
“Tank T-14 Armata telah menjadi simbol dari sebuah era baru untuk tank dan sekarang mungkin kita akan akan melihat kembalinya kereta lapis baja. Pada saat ini kita hanya bisa berspekulasi tentang apa yang akan kembali dihidupkan. Tetapi, sangat mungkin, itu akan datang sebagai kejutan besar di bidang militer. ”
Laporan ini muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Agustus 2015 ini menyarankan menghidupkan kembali empat kereta lapis baja yang telah dinonaktifkan.
Empat kereta tersebut adalah Baikal, Terek, Amur dan Don, yang digunakan dalam misi dukungan pasukan di Kaukasus Utara 2002-2009 sebagai bagian dari divisi khusus yang dibentuk dari Pasukan Kereta Api Rusia.
Kereta lapis baja terbukti menjadi tak tergantikan sebagai pendamping yang dapat diandalkan untuk pasukan untuk menghindari kematian karena ranjau di rel sekaligus untuk memperbaiki rel yang rusak. Pasukan dengan menggunakan kereta ini bisa memperbaiki rel rusak hanya dalam hituntan jam.
Media Ceko menyebut kereta lapis baja mungkin tidak efektif dalam konflik dengan manuver tinggi. Tetapi kemungkinan masih sangat bermanfaat dalam perang asimetris lokal. Kereta ini bisa sangat berguna terhadap militan atau teroris, menjamin keselamatan kereta api, dukungan sappers atau mengangkut pasukan yang terluka.
Kereta diyakini masih akan menjadi platform yang sangat baik untuk pengangkutan artileri dengan dilengkapi self-propelled howitzer MSTA 152mm dan sistem peluncuran roket ganda Tornado.
Kereta lapis baja telah memiliki sejarah panjang. Mereka digunakan dalam Perang Saudara Amerika (1861-1865), Perang Prancis-Prusia (1870-1871) dan di Perang Boer di Afrika Selatan pada akhir abad ke-19.
Kekaisaran Rusia secara ekstensif menggunakan kereta lapis baja di paruh pertama abad ke-20 selama Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Kereta lapis baja juga telribat pada tahun-tahun Revolusi Meksiko (1910-1920 dan dalam Perang Dunia I (1914-1918). Puncak aktivitas kereta lapis baja terjadi selama tahun-tahun Perang Dunia Kedua; Uni Soviet dan Nazi Jerman adalah pengguna utama kereta lapis baja.