Departemen Pertahanan Filipina mengkonfirmasi laporan bahwa mereka berencana untuk mengakuisisi pesawat patroli P-3C dari Jepang untuk meningkatkan kemampuan militer terutama dalam memantau batas maritim bangsa.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa. Kami tertarik untuk mendapatkan sebuah P3, “kata Peter Paul Galvez, juru bicara Departemen Pertanahan Filipina sebagaimana dikutip Manila Times Kamis 25 Juni 2015.
“Kami mencari apakah akan menjadi sebuah artikel pertahanan. Jika itu menjadi sebuah artikel pertahanan kelebihan, maka kita bisa mendapatkannya dengan harga yang sangat rendah atau mendapatkannya dengan harga yang sangat wajar yang menguntungkan untuk pemerintah,” tambah Galvez.
Beberapa pesawat P3-C Orion dari Pasukan Bela Diri Jepang saat ini berpartisipasi dalam latihan militer yang sedang berlangsung di Palawan. Pesawat, bersama-sama dengan spotter pesawat Angkatan Laut Filipina Islander, melakukan latihan patroli bersama di dekat Recto (Reed) Bank dari Laut Cina Selatan (Laut Filipina Barat).
Lockheed P-3 Orion pesawat empat mesin turboprop anti-kapal selam dan pesawat pengintai maritim dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat dan diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Pesawat ini masih digunakan oleh banyak angkatan laut dan angkatan udara di seluruh dunia, terutama untuk patroli maritim, pengintai sebuah peperangan anti-permukaan dan perang anti-kapal selam.Sisa pesawat P-3C Angkatan Laut AS pada akhirnya akan digantikan oleh P-8A Poseidon.
Selain pesawat Orion, Galvez mengatakan Departemen Pertahanan juga mengincar untuk mengakuisisi helikopter dari Jepang. “Keuntungan membeli P3 adalah bahwa mesin sama dengan mesin dari C-130 [Hercules] sehingga memberi kemudahan,” jelasnya. Angkatan Udara Filipina saat ini mengoperasikan sedikitnya tiga pesawat C-130 untuk menengah untuk kebutuhan angkat berat.