Amerika Serikat dan Jepang tetap berkomitmen untuk memperluas pangkalan militer AS di Henoko di pulau Okinawa di Jepang, Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam siaran pers, Rabu 3 Juni 2015 menyusul pertemuan para pejabat AS dengan Gubernur Okinawa Takeshi Onaga di Washington, DC.
“Dalam pertemuan tersebut, Direktur [Kantor Urusan Jepang Departemen Luar Negeri] [Joe] Young dan DASD [Deputy Assistant Secretary of Defense, Cara Abercrombie] menggarisbawahi bahwa pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berbagi komitmen yang teguh untuk pembangunan Futenma Replacement Facility (FRF), lapangan terbang di Camp Schwab, ” demikian disampaikan dalam rilis.
Young dan Abercrombie menekankan dalam rilis bahwa FRF bukan pangkalan baru, Amerika Serikat dan Jepang hanya menambahkan kemampuan pangkalan yang telah ada.”
Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa Washington berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat di Okinawa.
Pada bulan Mei, gelombang baru protes meletus di Okinawa yang diwarnai bentrok demonstran dengan polisi Jepang. Para pengunjuk rasa menolak pembangunan pangkalan pengganti.
Pada tahun 2006, Tokyo dan Washington secara resmi setuju untuk memindah pangkalan udara pindah Futenma ke Okinawa Prefecture dari kota Ginowan daerah pesisir Henoko di kota Nago. Langkah ini memicu gelombang protes karena dikhawatirkan akan memocu masalah lingkungan dan oposisi terhadap kehadiran militer AS.
Pada bulan April 2015, Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani dan mitra AS-nya Ashton Carter menegaskan kembali rencana relokasi. Kemudian bulan itu, Onaga meminta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menghentikan relokasi