CALIFORNIA: Boeing dan Angkatan Udara AS berhasil menginstal prototipe pertama peluncur senjata teluk baru pada B-52 bomber. Perubahan ini meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas misi senjata pesawat.
Upgrade memodifikasi sebuah peluncur rotary strategis umum menjadi
peluncur rotary konvensional, memungkinkan B-52 untuk membawa bom dipandu GPS-di teluk senjata. Sebelum ini pembom tersebut baru bisa membawa bom pintar di sayap saja. Perubahan ini penting karena, dengan menciptakan pilihan untuk menerbangkan pesawat tanpa senjata terlihat pada sayapnya, ia menawarkan fleksibilitas misi yang lebih besar untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi di lapangan.
“Upgrade ini memungkinkan kami untuk menyediakan dukungan udara yang lebih baik dan lebih dekat untuk personel di darat dan peningkatan kemampuan serangan strategis yang menjadi kemampuan dasar B-52. Pesawat ini mampu untuk melakukan serangan jarak jauh pada operasi malam dan membawa tambahan delapan rudal jelajah di telukr,” kata Kapten Ryan Hefron, B-52 pilot skuadron uji 419 Angkatan Udara AS.
Dengan terbang tanpa senjata di sayap juga memberikan keuntungan taktis serta penghematan bahan bakar dengan mengurangi hambatan angin.
“Kami memperkirakan penghematan bahan bakar menjadi 15 persen ketika B-52 terbang tanpa sayap dipasang senjata. Sayap bersih juga berarti bahwa musuh tidak tahu apa senjata apa yang dibawa B-52, “kata Mike Houk, manajer program memelihara kelestarian B-52Boeing.
Insinyur Boeing telah membuat tiga prototipe untuk peluncur baru, pertama yang berhasil diupload ke B-52 bomber pada 17 Desember 2014 dan sekarang sedang diuji. Awak militer akan terus lapangan menguji prototipe peluncur baru di Edwards Air Force Base, California. Sampai Maret, ketika tes penerbangan dimulai.
Sumber: Boeing
Comments are closed