WASHINGTON: Pentagon meyakinkan data rahasia program jet tempur siluman F-35 yang telah menghabiskan dana 399 miliar Dollar Amerika tetap aman. Hal ini disampaikan menyusul dokumen yang dirilis oleh NSA whistleblower Edward Snowden pekan lalu yang mengatakan China telah mencuri “banyak terabyte” data tentang jet generasi kelima tersebut.
Kantor F-35 Departemen Pertahanan AS mengatakan dokumen terbaru yang dirilis oleh majalah Jerman Der Spiegel sebelumnya telah diungkapkan dan dilaporkan pada 2010 yang mengatakan bahwa hanya data non-rahasia tentang pesawat tempur baru yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp (LMT.N).
“Rahasia F-35 tetap aman,” kata kantor program dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (20/01/2015). Dikatakan semua potensi serangan cyber yang serius dan 2010 insiden itu diperkirakan menyebabkan dampak negatif terhadap program.
Dalam sebuah pernyataan, kantor program F-35 Pentagon mengatakan tetap waspada tentang potensi serangan cyber. Dikatakan Pentagon mengambil langkah-langkah khusus untuk melawan ancaman cyber berkembang terhadap semua sistem senjata menerjunkan, termasuk F-35.
China pada Senin juga membantah tuduhan bahwa ia telah mencuri data F-35. Sementara Lockheed menolak mengomentari laporan laporan Spiegel namun mengatakan hati-hati dalam memantau dan melindungi jaringan komputer mereka (BACA: INI TANGGAPAN CHINA SOAL TUDUHAN MENCURI DATA F-35)
“Sebagai perusahaan keamanan dan kedirgantaraan global, Lockheed Martin adalah target untuk berbagai serangan cyber, termasuk serangan yang disponsori negara,” kata juru bicara Michael Rein.
Sumber: Reuters