Sekelompok hacker dari rezim pro-Suriah sempat mengambil alih akun Twitter koran Le Monde Perancis Rabu (21/01/2015) pagi dan menulis beberapa pesan termasuk salah satu tulisan “Je ne suis pas Charlie” yang berarti “Saya Bukan Charlie”
Tweet ini adalah lawan dari “Je Suis Charlie” (Saya Charlie). Hashtag yang digunakan untuk menunjukkan solidaritas setelah serangan di majalah Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan 12 orang tewas.
The Syrian Electronic Army (SEA) juga berkicau dengan mendukung Palestina dan menentang pemboman Suriah oleh Amerika dan koalisinya. Sesaat kemudian Le Monde kembali mengambil alih akun tersebut dan menuliskan bahwa akun twitter mereka dibajak.
Surat kabar itu mengatakan Selasa bahwa kelompok itu telah mencoba dan gagal untuk melakukan hack ke situs web pada hari Minggu dan Senin. Para hacker telah mencoba untuk masuk ke akun Twitter-nya dengan mengirimkan email palsu kepada editor-nya.
SEA bertujuan untuk menyebarkan propaganda kontra-revolusioner dan memukul kembali outlet berita itu mengatakan miring pelaporan konflik Suriah. Hack paling terkenal ketika mereka mengambil alih akun twitter Associated Press dan menuliskan Presiden Barack Obama telah terluka setelah dua ledakan di Gedung Putih. Pesan itu sempat membuat bursa saham Amerika anjlok sebelum para pialang menyadari bahwa tweet itu palsu. Korban lain dari hacks SEA termasuk akun Twitter departemen foto AFP, BBC, Al Jazeera, Financial Times dan Guardian.
Sumber: Business Insider