
TEHERAN: Seorang komandan senior Garda Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan apa yang disebut koalisi anti-ISIS telah gagal untuk menyerang pusat komando kelompok tersebut. Hal ini menambah fakta bahwa koalisi memang tidak memiliki tekat untuk melawan kelompok tersebut.
“Mereka (AS dan Barat) mengaku akan berjuang melawan ISIS dan telah menciptakan sebuah koalisi dari 60 negara untuk melawan kelompok itu,” kata Wakil Komandan IRGC Brigadir Jenderal Esmayeel Qa’ani seperti dikutip Tasnim News Agency Selasa (20/01/2015). Dia menambahkan, “Namun, koalisi belum menyerang bahkan salah satu pusat komando ISIS.

Komandan ini menekankan bahwa Amerika sebenarnya memiliki maupun kuasa untuk melawan ISIS. Sejak bulan Agustus tahun lalu, AS dan sekutunya telah melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS di Irak dan Suriah tanpa izin dari Damaskus atau mandat PBB.
Kelompok-kelompok ISIS membuat kemajuan cepat di Irak utara dan barat selama musim panas, setelah menguasai sebagian besar Suriah utara.Serangan udara anti-ISIL koalisi sejauh ini terbukti berhasil.
Namun, kombinasi serangan terkonsentrasi oleh militer Irak dan pasukan relawan, yang bergegas untuk mengambil senjata setelah ulama Ayatollah Ali al-Sistani mengeluarkan fatwa yang menyerukan perang melawan militan telah membuat kekuatan ISIS di sejumlah tempat mulai tumpul dan sejumlah daerah direbut kembali. Dan itu lebih banyak dilakukan oleh pasukan dan pejuang Irak sendiri.
Sumber: Tasnim News Agency