
Seorang juru bicara Kantor Ajudan Jenderal angkatan bersenjata Irak mengatakan negaranya telah kembali 130 pesawat militer ke Irak yang ditahan di Iran selama lebih dari 20 tahun. Jenderal Qassim Atta menjelaskan dalam sebuah pernyataan pers yang disiarkan televisi bahwa pemerintah Iran telah dilengkapi pesawat dengan senjata canggih.
“Pesawat-pesawat,” kata Atta 25 Juni 2014, “Senjata ini akan berpartisipasi dalam pertempuran melawan ISIS untuk membebaskan kota Mosul dari kontrol,” tambahnya.
Irak mengirimkan secara rahasia pesawat tempur dan sipilnya ke Iran sebelum pasukan koalisi pimpinan AS meluncurkan serangan udara pada tahun 1991 setelah invasi Irak ke Kuwait.
Kelompok Sunni Arab, dipimpin oleh ISIS, mengontrol sejumlah kota-kota Irak di utara, timur dan barat negara itu. Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki telah digambarkan sebagai kelompok-kelompok teroris ekstrimis. Tokoh Sunni, , menyatakan bahwa apa yang terjadi adalah pemberontakan suku Sunni terhadap kebijakan diskriminatif dikejar oleh pemerintah Syiah Al-Maliki.
Sumber: middleeastmonitor.com
Comments are closed