Gelombang Pengungsian Dimulai, 10.500 Orang Telah Terusir dari Mosul

Gelombang Pengungsian Dimulai, 10.500 Orang Telah Terusir dari Mosul

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, pertempuran Mosul akan mengakibatkan gelombang pengungsian besar-besaran. Beberapa hari setelah pasukan Irak dan Kurdi memulai operasi merebut kota tersebut, Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan lebih dari 10.500 orang telah mengungsi.

“Kebanyakan orang yang terusir dari ruma hmereka berlindung di masyarakat penampung,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam pernyataan harian di Markas Besar PBB, New York, Rabu 26 Oktober 2016.

“Yang lain berlindung di tiga kamp pengungsi di luar Mosul.”

Mitra kemanusiaan PBB terus menyediakan bantuan buat keluarga yang terusir dari rumah mereka dan di manapun tempat akses memungkinkan, kata Dujarric.

Sementara itu, asap minyak dan sulfur dioksida dari kebakaran sulfur dan minyak di dekat Al-Qayyarah terus menimbulkan ancaman kesehatan buat warga sipil di daerah tersebut.

Pasukan keamanan Irak merebut kembali beberapa desa lagi pada Selasa 25 Oktober dari petempur ISIS setelah serangan besar dimulai pada 17 Oktober dalam upaya membebaskan Kota Mosul, kubu terakhir ISIS di Irak.

Mosul, sekitar 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah berada dalam kekuasaan ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan Pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga memungkinkan petempur ISIS merebut beberapa bagian wilayah Iran Utara dan Barat.

Baca juga:

The Battle of Stalingrad, Pertempuran Paling Berat Soviet