Su-35 China dan Indonesia akan Mengubah Keseimbangan Asia
Su-35

Su-35 China dan Indonesia akan Mengubah Keseimbangan Asia

Su-35
Su-35

Su-35 hadir dengan kemajuan terbaru yakni mengusung radar passive electronically scanned Irbis-E pasif dan mesin supercruise tangguh Saturnus AL-117. Keduanya menawarkan sebuah lompatan yang signifikan bagi China dan Indonesia dalam kemampuannya untuk melawan pesawat buatan Amerika yang banyak digunakan oleh negar-negara Asia.

Radar ini memiliki kemampuan mendetekksi pesawat siluman sehingga akan menjadi benteng yang sulit untuk ditembus B-2 “Spirit” stealth bomber dan pesawat tempur F-35 “Lightning II”.

Mesin yang dikombinasikan dengan ukuran Su-35, memberikan kemampuan untuk menjelajah udara jarak jauh dan berlama-lama di lokasi sensitif untuk menegakkan klaim China. Sebagian besar pesawat Barat, seperti F / A-18 dan F-35, hanya dapat melakukan hal ini dengan dukungan pesawat tanker yang lambat dan rentan.
Bagi China jet tempur ini akan memberikan mereka kelebihan yang jelas di hamparan luas seperti Laut China Selatan dan China Timur. Kapal Induk Amerika, nyaris harus beada di dekat daratan China agar pesawat jarak pendek mereka menjadi efektif.

Pesawat ini juga memiliki kemampuan bereaksi dengan cepat. Memiliki kecepatan puncak 2390km / jam.  Sementara F / A-18 ‘Super Hornet’ hanya bisa 1915km / jam dan F-35C akan maksimal didorong pada kecepatan 1930km / jam.

Yang menjadi kekuatan penting adalah kemampuan Su-35 untuk bertahan dari kekuatan sembilan gravitasi ketika manuver, serta mampu mengarahkan hidungnya di hampir segala arah. Meski seni dogfighting mungkin tinggal menghitung hari, kemampuan ini Su-35 tetap keuntungan kunci di atas pesawat lainnya. Pesawat ini secara teoritis dapat menghindar dari rudal.