Lockheed Martin telah membuat proposal untuk memasok pesawat anti-kapal selam bekas Angkatan Laut AS S-3B Viking untuk Angkatan Laut Korea Selatan.
Jika proposal itu disetujui maka akan ada 12 S-3B akan diambil dari penyimpanan di gurun Arizona untuk diperbarui dengan peralatan baru.
Clay Fearnow, Lockheed’s director of maritime patrol programmes mengatakan hal itu kepada Flightglobal di the Seoul International Aerospace and Defense Exhibition (ADEX) 2015 yang tengah berlangsung.
Fearnow, yang juga mantan pilot S-3B, mengatakan pesawat ini memiliki sejumlah atribut yang membuatnya cocok untuk kembali ke layanan aktif. Dia mengatakan jenis ini dipensiun bukan karena masalah umur tetapi karena tidak adanya lagi ancaman kapal selam terhadap kelompok tempur kapal induk AS seiring dengan berakhirnya Perang Dingin.
Sebagaimana dikutip Flightglobal Rabu 21 Oktober 2015, Lockheed memperkirakan pesawat S-3B yang ada dalam penyimpanan masih memiliki sekitar 10.000-12.000 jam sisa terbang.
Fearnow mengatakan cockpits pesawat ini tidak membutuhkan upgrade, tapi beberapa sistem membutuhkan perubahan. Magnetic anomaly detector pesawat ini perlu diperbarui dari analog ke teknologi digital. Selain juga terkait sonobuoys dan peralatan dukungan elektronik pesawat. Mengingat kepentingan Korea Selatan dalam mengembangkan kemampuan kedirgantaraan, upgrade pesawat pasti akan bisa dilakukan oleh industri lokal Korea Selatan. Pesawat akan beroperasi dengan empat kru, dan akan mampu membawa campuran empat torpedo dan / atau rudal anti-kapal.
Meskipun S-3B tidak lagi berfungsi di kapal induk AS, skuadron tes dan evaluasi VX-30 masih mengoperasikan pesawat ini.
Mengutip sumber di acara ADEX mengatakan bahwa Korea Selatan semakin khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan oleh armada kapal selam Korea Utara sehingga memunculkan kebutuhan untuk armada Lockheed P-3C Orions.
