NEW DELHI: India berencana untuk kick-off proyek pembangunan sendiri pesawat tempur generasi kelima atau fifth-generation fighter aircraft (FGFA) tahun ini. Program ini terlepas dari pembangunan jet siluman yang merupakan kerjasama dengan Rusia.
Sumber-sumber pertahanan Rabu (07/01/2014( mengatakan tahap desain awal dari jet tempur futuristik disebut dengan advanced medium combat aircraft (AMCA), dengan kolaborasi antara IAF, DRDO dan Aeronautical Development Agency.
“Setelah definisi proyek dan kelayakan selesai dalam beberapa bulan ke depan, Kementerian Pertahanan akan pergi ke komite kabinet keamanan untuk persetujuan. Program ini akan membutuhkan Rs 4.000-5.000 crore untuk desain awal dan tahap pengembangan,” kata seorang sumber.
Diharapkan prototip AMCA bermesin ganda akan terbang perdana pada 2023-2024, atau hampir bersamaan dengan pengiriman jet tempur Tejas Mark-II. IAF dijadwalkan untuk mendapatkan Tejas Mark-I pertama pada bulan Maret tahun ini, setelah lebih dari 30 tahun proyek LCA pertama kali disetujui pada bulan Agustus 1983. Namun jet Tejas Mark-II, dengan mesin yang lebih kuat, akan mulai diterima 2021 -2022.
“Setelah Tejas-II, kita harus bergerak maju ke generasi kelima-plus AMCA. Karya desain dasar AMCA serta presentasi oleh 05:55 produsen aero-mesin global atas. Modeling Simulasi juga dalam karya,” kata sumber itu.
India, tentu saja, juga mencoba memilah perbedaan dengan jet tempur yang dibangun bersama Rusia “Perspektif multi-peran tempur menjadi dasar dari pengembangan FGFA Sukhoi T-50 PAK-FA.”
India sebelumnya telah mengatakan kepada Rusia bahwa negara tersebut tidak bisa menunggu sampai 2024-2025 untuk melantik 127 jet tempur siluman T-50 yang akan memerlukan pengeluaran keseluruhan sekitar $ 25 miliar. Tapi India juga menginginkan proyek sendiri rumah-tumbuh AMCA dalam jangka panjang karena alasan strategis dan ekonomi.
Sumber: Times of India
Comments are closed